ALKISAHKU



ALKISAH AKU DAN SEPEDA MOTORKU
(Satu catatan dari perjalanan yang panjang)
(BY: Mas Abi, Feb-2012)

Suatu hari ketika saya sedang mengendarai sepeda motor dan melintas  di perempatan Pancoran Jaksel, tiba-tiba dari balik mobil yang tepat ada di sebelah saya muncul seorang anak yang menyeberang  jalan sambil berlari. Sontak saja saya kaget  dan langsung menginjak rem sepeda motor. Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa cuma anak tersebut yang justru  nubruk motor saya. Saya sempat terdiam dan melihat kearah anak tersebut, lantas anak tersebut juga melihat kearah saya dan dengan raut muka bersalah dia lalu berucap “om maaf ya...” . Saya tediam sejenak lantas melanjutkan kembali perjalanan.

Setibanya di tempat tujuan lantas saya merenung, tapi bukan memikirkan atas kejadian tersebut tapi lebih ke ucapan anak kecil tadi. Lantas saya berfikir ternyata  anak yang hidupnya dijalanan dan katanya  kurang pendidikan  mempunyai akhlak yang mulia yaitu mau mengakui  dan meminta ma’af atas kesalahan yang telah diperbuatnya. Berbeda dan bertolak belakang dengan kita yang katanya secara tingkat pendidikan dan sosial lebih tinggi dari mereka yang hidup dijalanan, justru enggan untuk mengakui kesalahan dan cenderung untuk mencari kambing hitam apalagi mau meminta ma’af. Beberapa kali motor saya ditubruk dari belakang oleh pengendara lain tapi bukannya minta ma’af, eh.. malah tancap gas dan kabur.

Dari kisah yang saya alami ini bisa ditarik kesimpulan ternyata tidak selamanya pendidikan yang tinggi itu menjamin seseorang untuk mempunyai perilaku dan akhlak yang mulia. Jadi pesan moral yang bisa kita ambil dari kisah ini adalah “jangan pernah menilai seseorang dari tampilan fisiknya saja sebelum kita mengenal lebih jauh tentang orang tersebut”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAYT AL-QUR’AN & MUSEUM ISTIQLAL TMII

BATIK TEGALAN

CINTA LINGKUNGAN